KADIN DIY – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY kini telah membuka warehouse di Australia sebagai basis marketing produk UMKM DIY.
Wakil Ketua Umum Bidang UMKM, Koperasi dan Digital Marketing Kadin DIY, Hermawan Ardiyanto mengatakan pengenalan pasar selama ini menjadi salah satu kendala yang dialami oleh pelaku UMKM Jogja dalam menembus ekspor.
Menurutnya, kualitas produk UMKM DIY baik itu produk furnitur, kerajinan, fesyen, hingga olahan makanan sebenarnya lebih unggul dengan produk dari negara lain. Namun sayang masih kalah harga dibanding produk sejenis dari Thailand dan Vietnam.
Oleh karena itu melalui fasilitas warehouse tersebut diharapkan menjadi peluang bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produk nya secara global di kancah internasional.
“Warehousing di Australia dalam rangka mempercepat produk-produk Indonesia di luar negeri. (Kami) mendorong teman-teman UMKM yang sudah siap untuk global kemudian bekerja sama dengan ITH pusat untuk membentuk unit bisnisnya,” kata Wakil Ketua Umum Bidang UMKM, Koperasi dan Digital Marketing Kadin DIY, Hermawan Ardiyanto, Sabtu (4/3/2023).
Hermawan mengatakan peluang besar untuk meningkatkan penjualan di Australia terbuka lebar bagi siapa saja karena sebenarnya sebagian besar produk UMKM DIY yang dipasarkan di Australia sudah bebas pajak.
Namun produk UMKM DIY itu rupanya masih kalah dari negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam. Hal ini disebabkan karena pelaku UMKM di DIY mengirimkan produknya ke Australia masih dalam bentuk rietl.
Sehingga perlu adanya pendampingan dalam ekspor produk UMKM yang berskala industri. KADIN sendiri saat ini sedang mengumpulkan produk-produk UMKM hingga memenuhi skala sampai 2 kontainer dalam sekali kirim.
“Diperlukan pelatihan dan pendampingan export UMKM berskala industri,” paparnya.
“Yogyakarta (sendiri) sudah menjual produknya dari kutub utara sampai ke kutub selatan,” tandasnya.