Gandeng Brin, KADIN DIY Berupaya Wujudkan Dunia Usaha yang Peduli Lingkungan

1 min read

KADINDIY – Keberlangsungan lingkungan hidup tak cuma jadi PR bagi pemerhati lingkungan, pemerintah maupun akademisi saja tapi juga masyarakat dimana dalam bagiannya termasuk pelaku usaha. Bahkan tak sedikit pula sekor dunia usaha yang juga bergantung besar pada kondisi yang terjadi di lingkungan saat ini.

Terkait hal tersebut, KADIN DIY menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam kerjasama dunia usaha dan industri dengan para peneliti dalam bentuk riset dan inovasi terkait lingkungan hidup. 

Ketua Umum KADIN DIY GKR Mangkubumi mengatakan mereka berharap KADIN tak sekedar berupaya dalam menggenjot edukasi UMKM semata, namun dunia usaha dan industri secara keseluruhan nantinya khususnya permasalahan lingkungan. Menurutnya, BRIN bisa memberikan edukasi penanganan masalah lingkungan di dunia usaha dan industri di DIY.

“Perlu diketahui banyak sekali permasalahan lingkungan di DIY dari pola hidup kita sehari-hari sampai di wilayah DIY secara keseluruhan. Kita butuh masukan dari BRIN sekaligus bisa menjadi fondasi dan bagian penting bagi kebijakan yang dikeluarkan. Jadi setiap kebijakan yang dikeluarkan berdasarkan hasil riset dari BRIN dalam penanganan permasalahan lingkungan,” ujarnya usai penandatangan MoU KADIN DIY dengan BRIN, Kamis (15/12).

Ia menyatakan bahwa kolaborasi ini tak sekedar bisa dieujudkan lewat hasil riset saja, tapi juga BRIN bisa membantu para pelaku usaha dan industri untuk berinovasi termasuk mengurai permasalahan yang tak nampak lewat hasil riset. Semisal pelaku usaha batik yang usahanya terhenti selama pandemi Covid-19 ditambah permasalahan ekonomi lainnya maka perlu masukan inovasi dari BRIN.

“Dengan demikian penelitiannya akan lebih dalam dan terukur. Kita ini akan dikasih tahu harus berinovasi. Melalui kolaborasi BRIN dengan KADIN DIY inilah salah satu upaya yang harus dilakukan karena sama-sama membutuhkan,” ungkapnya.

Sementara itu, WKU Bidang Organisasi dan Keanggotaan KADIN DIY Robby Kusumaharta menambahkan kerjasama ini menjadi bentuk mewujudkan ekosistem triple helix bersama dunia pendidikan. Dengan demikian MoU ini menjadi dasar dalam memperkuat kerjasama triple helix.

Kepala OREM BRIN Haznan Abimanyu mengatakan pihaknya mengharapkan adanya MoU ini, akan berlanjut ke arah Perjanjian Kerjasama (PKS) lainnya sesuai dengan kepentingan atau program KADIN DIY. Semisal untuk lingkungan, UMKM, social engineering atau edukasi masyarakat agar menggunakan barang-barang ramah lingkungan dan sebagainya. Ia berharap kerjasama triple helix inilah yang terus diperkuat agar mampu memberikan manfaat bagi semua pihak kedepannya.

“Terkait lingkungan, BRIN memiliki teknologi ozon untuk menjernihkan air sungai yang kotor. Lalu teknologi mengolah plastik menjadi minyak yang biasa digunakan sebagai bahan bakar dan lainnya. Kita akan lihat kapasitas limbah yang ada kemudian hitung kebutuhan mesin guna mengolah limbah tersebut atau teknologi lainnya yang bisa diterapkan di pelaku usaha dan industri di DIY,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *