KADINDIY – Program vokasi melalui pemagangan merupakan salah satu pertimbangan yang bisa jadi jawaban bagi kebutuhan perusahaan terkait SDM. Karenanya, KADIN DIY mendorong agar pelaku industri terlibat dalam memberikan ruang bagi program vokasi.
Komite Tetap Pembinaan dan Pengembangan Kesekretariatan Kadin DIY Tim Apriyanto menyatakan Kadin DIY melalui tim vokasi di bawah bidang sumber daya manusia (SDM) mengajak semakin banyak pelaku dunia industri bisa terlibat dalam program ini. Meskipun jumlah perusahaan di DIY yang berskala besar hanya tercatat 2% dan UMKM 98%.
“Kami tengah fokus melakukan revitalisasi program vokasi di DIY untuk mengakselerasi peningkatan SDM industri karena Kadin memiliki posisi strategis,” kata Tim, Senin (5/9/2022).
Saat ini anggota KADIN DIY tercatat sejumlah 300-an perusahaan dan semua pelaku usaha termasuk pelaku UMKM terus didorong menjadi anggota Kadin DIY dengan kemudahan. Selain itu, rencananya KADIN DIY akan mendorong supaya muncul tim koordinasi vokasi daerah sebagaimana yang dibentuk oleh tim koordinasi pusat.
“Targetnya bisa mencapai 1.000 bahkan 5.000 anggota nantinya. Ini untuk mendukung dunia usaha untuk terlibat dalam program vokasi,” imbuhnya.
Sementara itu, Komite Tetap Pelatihan Vokasional Rommy Heryanto menambahkan Bidang SDM Vokasi dan Ketenagakerjaan Kadin DIY saat ini memiliki 96 pelatih tempat kerja dan sekitar 200 perusahaan yang telah mengikuti program pemagangan. Setelah peserta mengikuti program pelatihan, mereka kembali ke perusahaannya masing-masing untuk menerapkan pola-pola pemagangan seperti di pelatihan.
“Kerja sama pemagangan kami dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DIY. Kebetulan dinas memiliki program pemagangan dalam negeri. Kadin DIY masuk sebagai mentor atau pendamping pemagangan tersebut,” katanya.
Dengan terpilihnya 12 perusahaan sebagai pilot program pemagangan di dunia usaha, KADIN DIY berharap besar ini jadi solusi penyerapan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan dan produktivitas serta menepis anggapan bahwa program ini hanya sebagai beban. Apalagi peran KADIN dinilai kuat karena diberikan kewenangan ikut membuat kebijakan di vokasi.
“KADIN berusaha menarik perusahaan-perusahaan agar ikut program pelatihan dan pendidikan vokasi. Kata kuncinya kami melatih para pendamping tempat kerja,” katanya.