KADINDIY – Ketua KADIN DIY, GKR Mangkubumi mendorong sinergi penuh antara pelaku usaha dengan pihak sektor perbankan dalam mewujudkan pulihnya ekonomi lebih cepat. Pasalnya saat ini tantangan menuju pemulihan ekonomi menghadapi cukup banyak tantangan.
Situasi perekonomian pasca pandemi COVID-19 yang diperparah dengan krisis global baik krisis energi dan pangan. Belum lagi kondisi daya beli masyarakat belum pulih diperparah dengan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Karena itulah dia menilai bahwa stimulus permodalan dari sektor perbankan sangat diperlukan.
“Bagi pengusaha kondisi saat ini merupakan masalah yang bertumpuk-tumpuk sejak pertama pandemi hingga saat ini ditambah adanya krisis global baik krisis energi dan pangan. Jika pengusaha diminta agar pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat tentu harus ada dukungan berbagai pihak, khususnya dari sisi permodalan. Tidak bisa menggandakan permodalan sendiri,” tutur GKR Mangkubumi, Kamis (25/8/2022).
Pihaknya menyebut dunia usaha dan industri saat ini pertumbuhannya minus. Belum lagi dunia industri dan usaha dibayangi kenaikan harga BBM, inflasi dan sebagainya. Karenanya ia mendorong agar sektor perbankan memberikan dukungan bagi pelaku usaha.
“Apalagi jika inflasi tinggi maka dikhawatirkan bunga pinjaman akan ikut terkerek karena semuanya saling terkait ya itu tadi masalah jadi tumpuk undhung. Untuk itu, perlu sinergi dan diskusi antara pengusaha, perbankan serta program-program pemulihan ekonomi pemerintah,” imbuhnya.
Putri sulung Raja Kraton Yogyakarta ini mengakui semua pihak dalam kondisi sama-sama kesulitan saat ini. Namun ia berharap melalui sinergi yang baik antara pelaku usaha dan sektor perbankan bisa membawa dampak yang positif bagi perekonomian.
“Belum lagi masih lemahnya daya beli masyarakat karena semuanya memang sulit. Mudah-mudahan daya beli cepat pulih, utamanya pengusaha dan perbankan bisa bersinergi dengan baik supaya roda dunia usaha dan industri bisa tetap berjalan serta didukung keamanan dan kenyamanan suatu wilayah yang juga berpengaruh terhadap iklim usaha dan industri di DIY,” harapnya.